Gempa Magnitudo 5,7 Guncang DIY Pagi Ini, Warga Teringat Peristiwa Mencekam 19 Tahun Lalu

KABARJAWA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya pada pukul 07.55 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 10.41 Lintang Selatan dan 110.25 Bujur Timur, atau sekitar 265 kilometer barat daya Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Getaran gempa dirasakan di berbagai wilayah DIY, meskipun tidak berlangsung lama. Namun, peristiwa ini tetap membuat sejumlah warga panik dan berhamburan keluar rumah, terutama yang masih mengingat trauma gempa besar pada tanggal yang sama, 27 Mei, 19 tahun silam.

Titik Ni Luh, warga Bintaran Wetan, Piyungan, mengaku langsung keluar rumah saat merasakan guncangan. Ia mengingat jelas peristiwa kelam pada 27 Mei 2006 silam, saat gempa besar mengguncang DIY dan menyebabkan rumah-rumah roboh serta banyak korban jiwa.

“Saya sempat lari karena teringat kejadian dulu. Waktu itu rumah kami ambruk total. Jadi, begitu ada getaran, saya langsung refleks lari keluar,” ungkap Titik dengan nada masih cemas.

Warga lain di Kemadang, Gunungkidul, juga merasakan guncangan gempa. Surisdiyanto, salah satu warga di kawasan tersebut, mengatakan bahwa getaran terasa cukup besar meskipun hanya berlangsung singkat.

“Guncangannya terasa cukup kuat, meskipun sebentar. Tapi cukup membuat kaget karena waktunya pagi saat orang sedang bersiap aktivitas,” ujar Surisdiyanto.

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Peristiwa ini menambah daftar panjang aktivitas seismik yang rutin terjadi di wilayah selatan Jawa, yang memang berada di zona subduksi aktif antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Masyarakat diimbau untuk memastikan bangunan tempat tinggal memenuhi standar tahan gempa, serta selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG untuk perkembangan lebih lanjut. (ef linangkung)