JPW Desak Polisi Tangkap Pelaku Perusakan Pospolantas, Minta Usut Tuntas Motifnya


Insiden pelemparan bom molotov terhadap Pospolantas di beberapa titik Yogyakarta. (Istimewa)

KABARJAWA – Kota Yogyakarta kembali diguncang insiden dramatis yang membuat masyarakat terhenyak.

Pospolantas (Pos Polisi Lalu Lintas) di perempatan Pingit, Jalan Kyai Mojo, Jetis, Kota Yogyakarta, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal pada Kamis (04/09/2025) sekitar pukul 05.20 WIB.

Aksi ini tidak hanya mengancam keamanan aparat yang bertugas, tetapi juga memicu keresahan publik yang tengah menjalani aktivitas pagi.

Pihak kepolisian langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Namun, fakta yang terkuak membuat publik semakin tercengang.

Peristiwa serupa ternyata juga terjadi hampir bersamaan di sejumlah titik lain, antara lain Pospolantas Perempatan Monjali, Sariharjo, Ngaglik, Sleman; Pospolantas Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman; hingga Pospolantas Pelem Gurih, Jalan Wates, Banyuraden, Gamping, Sleman.

Deretan aksi perusakan ini seolah menjadi sinyal adanya serangan terencana yang menguji keteguhan aparat keamanan sekaligus ketenangan masyarakat DIY.

Jogja Police Watch (JPW) langsung bersuara lantang. Lembaga pengawas independen ini mendesak pihak kepolisian agar segera menangkap para pelaku, mengungkap dalang di balik aksi brutal tersebut, dan menjelaskan motifnya secara transparan kepada publik.

“Siapapun pelaku perusakan terhadap sejumlah Pospolantas itu harus diproses hukum tanpa tebang pilih. Kami mendukung penuh pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa ini hingga ke akar-akarnya,” tegas Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW.

JPW Dukung Penegakan Hukum Tegas

Menurut JPW, penanganan yang tegas dan cepat menjadi kunci agar masyarakat tidak terprovokasi dan situasi Yogyakarta tetap kondusif.

Aksi pelemparan bom molotov dan perusakan fasilitas polisi bukan hanya menyerang institusi kepolisian, tetapi juga menyerang rasa aman masyarakat. Jika tidak diungkap segera, JPW menilai potensi keresahan warga bisa semakin meluas.

Baharuddin menegaskan, JPW berdiri di garda depan untuk mendukung langkah kepolisian, namun publik tetap menunggu kepastian bahwa hukum ditegakkan dengan adil. Masyarakat Yogyakarta terkenal menjunjung tinggi budaya damai dan rukun.

“Karena itu, pelaku perusakan harus diproses hukum agar pesan tegas tersampaikan: tidak ada ruang bagi tindakan anarkis di tanah ini,” ucapnya.

Hingga kini, polisi masih menyisir bukti di lapangan, memeriksa saksi, dan menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Setiap detik penyelidikan menjadi sorotan publik, karena jawaban atas insiden ini akan menentukan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door