Haedar Nashir Apresiasi Tinggi Verifikasi EMT Muhammadiyah oleh WHO, Inilah Dakwah Islam yang Nyata


 

Verifikasi EMT Muhammadiyah oleh WHO/Foto: Muhammadiyah

KabarJawa.com— Muhammadiyah kembali menorehkan sejarah di kancah internasional. Organisasi Islam tertua di Indonesia ini resmi menjadi Emergency Medical Team (EMT) pertama di Tanah Air yang terverifikasi oleh World Health Organization (WHO).

Prestasi monumental ini menegaskan kiprah Muhammadiyah sebagai kekuatan global dalam misi kemanusiaan dan kesehatan.

Senin (20/10/2025), Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian bersejarah tersebut.

Verifikasi EMT Muhammadiyah oleh WHO

Ia menegaskan bahwa verifikasi EMT oleh WHO bukan sekadar pengakuan, tetapi hasil nyata dari kerja keras dan pengabdian panjang seluruh elemen Muhammadiyah di bidang kemanusiaan.

“Terima kasih kepada semua penggerak Muhammadiyah, dari pimpinan pusat hingga para relawan di lapangan. Berkat pengkhidmatan mereka, Muhammadiyah berhasil memperoleh EMT. Ini capaian luar biasa untuk bangsa dan umat,” ujar Haedar.

Haedar menyampaikan penghargaan tinggi kepada jajaran lembaga pendukung seperti Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Lazismu, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang), Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI), serta Muhammadiyah Aid.

Menurutnya, sinergi lembaga-lembaga ini menjadi fondasi utama keberhasilan Muhammadiyah menembus verifikasi standar internasional WHO.

“Ini bukan capaian satu lembaga, tetapi keberhasilan kolektif dari seluruh amal usaha Muhammadiyah yang bergerak dalam satu napas kemanusiaan,” tambahnya.

Haedar juga menyampaikan terima kasih khusus kepada pihak WHO, terutama Dr. Tamara Curtin Niemi, Team Leader Health Emergency WHO Indonesia, yang memberikan dukungan penuh dalam proses verifikasi ini.

Ia menilai pengakuan tersebut akan membuka jalan kolaborasi baru antara Muhammadiyah dan berbagai lembaga dunia di masa depan.

Dalam pandangan Haedar, keberhasilan Muhammadiyah menembus level global ini tak lepas dari akar nilai-nilai Al-Ma’un, ajaran KH Ahmad Dahlan yang menegaskan pentingnya kepedulian terhadap kaum lemah.

Spirit tersebut kini menjelma menjadi gerakan sosial kemanusiaan yang sistematis dan berkelanjutan.

“Praksis Al-Ma’un di Muhammadiyah itu bukan sekadar wacana. Ia hidup dalam gerakan nyata, melalui Lazismu, MDMC, MPKU, MPM, hingga gerakan komunitas di akar rumput. Semua bekerja dalam sistem pelayanan sosial yang tidak hanya karitatif, tetapi juga memberdayakan dan membebaskan,” tegasnya.

Haedar menegaskan bahwa gerakan sosial Muhammadiyah tidak bersifat reaktif atau sporadis. Ia menggarisbawahi bahwa seluruh program kemanusiaan dijalankan secara strategis, terukur, dan berorientasi pada keberlanjutan.

“Itu sebabnya, pengakuan WHO terhadap EMT Muhammadiyah sangat tepat. Ia menandai bahwa gerakan kemanusiaan kita telah mencapai standar internasional dan mampu menjadi mitra sejajar di panggung dunia,” lanjutnya.

Makna Besar di Balik Verifikasi WHO

Verifikasi EMT Muhammadiyah oleh WHO tidak hanya menjadi kebanggaan bagi umat Islam Indonesia, tetapi juga menjadi simbol pengakuan dunia atas profesionalitas lembaga kemanusiaan di Tanah Air.

Langkah ini membuka jalan bagi lahirnya model gerakan Islam yang progresif, inklusif, dan berdampak nyata bagi kemanusiaan global.

Dengan semangat Al-Ma’un yang terus membara, Muhammadiyah kini melangkah pasti menapaki panggung dunia, bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan kekuatan moral dan kemanusiaan yang membawa cahaya dari Indonesia untuk seluruh dunia.

Sejak berdirinya, Muhammadiyah memang organisasi yang selalu adaptif terhadap tantangan zaman. Dalam beberapa tahun terakhir, lembaga ini berhasil memperluas kiprah ke berbagai negara melalui misi kemanusiaan dan kesehatan.

Melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Muhammadiyah telah mengirimkan tim bantuan ke berbagai bencana besar di dalam maupun luar negeri, mulai dari gempa Turki, banjir Pakistan, hingga pandemi COVID-19.

Kini, dengan status EMT resmi dari WHO, Muhammadiyah semakin mengokohkan posisinya sebagai gerakan Islam modern yang berdaya global.

Verifikasi ini membuka akses Muhammadiyah untuk terlibat langsung dalam koordinasi internasional saat terjadi krisis kemanusiaan dunia.

Mengakhiri pernyataannya, Haedar menyampaikan harapan besar agar pengakuan EMT ini menjadi pendorong baru bagi generasi Muhammadiyah untuk terus menebar manfaat bagi sesama.

“Dengan EMT ini, Muhammadiyah semakin kuat sebagai Gerakan Islam Berkemajuan untuk semua. Inilah dakwah Islam rahmatan lil-‘alamin dalam bentuk nyata, bukan retorika, bukan sekadar kata-kata,” pungkasnya. (ef linangkung)

News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door