Grebeg Besar 2025 Kembali ke Pranata Lama, Sekda DIY Nyadhong Gunungan ke Keraton


Grebeg Besar 2025/Foto: ef linangkung

KABARJAWA – Semangat tradisi dan penghormatan pada nilai-nilai luhur kembali menggema di jantung Yogyakarta. Grebeg Besar 2025, hajad dalem yang telah mengakar ratusan tahun, menyajikan kejutan bermakna dalam pelaksanaannya kali ini.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyesuaikan prosesi Grebeg Besar Tahun Je 1958/2025 dengan menghidupkan kembali pranata adat era Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Penyesuaian ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyentuh sisi spiritual dan kultural prosesi itu sendiri.

Nilai Kesakralan Grebeg Besar

Keraton Yogyakarta kembali menegaskan nilai kesakralan Grebeg Besar dengan menata ulang mekanisme distribusi Ubarampe Gunungan, khususnya pada titik pembagian di Kompleks Kepatihan. Sebelumnya, Keraton mengirim langsung gunungan ke Kepatihan.

Tahun ini, Sekretaris Daerah DIY secara aktif melangkah ke Keraton untuk melakukan prosesi nyadhong—sebuah simbol permohonan tulus dari rakyat kepada raja.

Sekda DIY tidak tinggal diam. Ia sowan ke Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta, berdiri tegak di bawah langit pagi yang mulai merekah, lalu menerima Gunungan penuh makna itu langsung dari abdi dalem.

Setelah prosesi doa di Masjid Gedhe Kauman selesai, ia memimpin iring-iringan Bregada menuju Kepatihan. Derap langkah prajurit, tabuhan gamelan, dan tatapan khidmat masyarakat menyertai perjalanan sakral itu.

Sesampainya di Kepatihan, para Asisten Sekda menyambut Gunungan dan membagikannya secara tertib kepada masyarakat yang telah menanti penuh harap.

KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Hageng Kridhomardowo, menjelaskan makna mendalam dari perubahan ini. Kali iji tidak ada utusan dari dalam yang mengantar ke Kepatihan. Justru dari Kepatihan yang datang ke Keraton untuk nyadhong atau meminta gunungan.

“Dari Kepatihan yang datang ke Keraton untuk nyadhong, atau meminta gunungan, lalu dibawa pulang dan dibagikan,” ujarnya penuh keyakinan.

Filosofi Nyadhong di Grebeg Besar 2025

Filosofi nyadhong menempatkan rakyat sebagai pemohon berkah kepada pemimpinnya, bukan penerima pasif. Keraton Yogyakarta tidak hanya memimpin secara simbolik, tetapi juga secara spiritual.

Gunungan menjadi lambang keberkahan dan kemakmuran yang disebar secara penuh penghormatan, bukan dirayah atau diperebutkan secara liar.

Pemerintah DIY menerapkan nilai cadhong, yaitu pembagian tertib dan beradab, sebagai bentuk penghormatan terhadap tatanan budaya dan spiritual.

Iring-iringan Sekda dan bregada tidak sekadar membawa Gunungan, tetapi juga membawa pesan kuat. Tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan perwujudan rasa hormat dan keteraturan dalam masyarakat.

Selain di Kepatihan, Grebeg Besar 2025 tetap menyelenggarakan pembagian Ubarampe Gunungan di tiga titik lainnya—Ndalem Mangkubumen, Masjid Gedhe Kauman, dan Puro Pakualaman—dengan prosedur yang tak berubah.

Masyarakat tetap dapat menyaksikan serta mengikuti pembagian ubarampe di masing-masing lokasi dengan tertib. Para abdi dalem, relawan, dan petugas keamanan telah bersiaga menjaga kelancaran acara tersebut.

Keraton Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk tidak berebut saat prosesi pembagian berlangsung. Ubarampe Gunungan dibagikan satu per satu, dengan penuh tata krama.

Tradisi ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membentuk karakter masyarakat yang menghormati keteraturan dan kearifan lokal.

KPH Notonegoro menutup penjelasannya dengan pernyataan sarat makna. Karena Grebeg bukan sekadar perayaan tetapi manifestasi filosofi masyarakat Yogyakarta yang menjunjung keteraturan, hormat pada pemimpin, dan syukur atas berkah kehidupan.

Dengan penyesuaian ini, Grebeg Besar 2025 tidak hanya menyapa masa kini, tetapi juga mengajak generasi mendatang untuk memahami akar budaya yang membentuk jati diri Yogyakarta.

Dalam setiap langkah, iring-iringan, dan pembagian gunungan, masyarakat Yogyakarta diajak tidak hanya menyaksikan tradisi, tetapi juga menghayatinya—sebagai bagian dari kosmos budaya yang hidup dan terus bergerak. (ef linangkung)



Game Center

Game News

Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime

Gaming Center