KABARJAWA – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan menggelar Pertemuan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor untuk Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi pada Selasa (27/5/2025) di Hotel Santika Gunungkidul.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia dan diare, khususnya pada bayi dan balita.
Penguatan Program Imunisasi
Salah satu fokus utama adalah penguatan program imunisasi, termasuk penggunaan vaksin antigen baru seperti Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), Rotavirus Vaccine (RV), dan Japanese Encephalitis (JE).
Menurut data Dinas Kesehatan Gunungkidul, sepanjang tahun 2024 tercatat lebih dari 5.000 kasus diare pada anak-anak di bawah lima tahun. Sebagian besar kasus terjadi pada musim penghujan.
Pneumonia juga masih menjadi penyebab utama kematian balita di wilayah tersebut. Upaya pencegahan melalui imunisasi menjadi langkah strategis untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sidiq Hery Sukoco, SKM, MPH, menegaskan pentingnya peran lintas sektor dalam mendukung keberhasilan program imunisasi. Pencegahan pneumonia dan diare adalah tanggung jawab bersama.
“Imunisasi antigen baru terbukti efektif, dan semua anak harus mendapatkan haknya untuk diimunisasi,” ujarnya.
Kemampuan Vaksin Antigen Baru
Vaksin antigen baru memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah infeksi berat.
- Vaksin PCV mampu melindungi dari bakteri penyebab pneumonia.
- RV mencegah diare akut akibat rotavirus.
- Vaksin JE penting untuk perlindungan terhadap radang otak karena virus Japanese Encephalitis—yang kini mulai terdeteksi di beberapa wilayah DIY.
Pertemuan tersebut juga membahas capaian imunisasi rutin dan antigen baru tahun 2025, serta menyusun rencana aksi untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Materi disampaikan oleh tim Dinas Kesehatan Gunungkidul serta perwakilan Kementerian Kesehatan yang hadir secara daring.
Rencana tindak lanjut pelaksanaan Program Kejar Imunisasi JE di Gunungkidul meliputi kegiatan berikut.
- Sosialisasi: 27–30 Mei 2025
- Persiapan logistik: Juni–Juli 2025
- Pelaksanaan imunisasi: Agustus 2025
- Evaluasi: akhir Agustus 2025
Program ini juga mendapat dukungan dari Clinton Health Access Initiative (CHAI) yang berperan dalam pencatatan digital, monitoring, serta peningkatan kualitas pelaksanaan imunisasi di lapangan.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk aktif mendukung imunisasi sebagai langkah perlindungan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan dukungan berbagai pihak, Gunungkidul menegaskan komitmennya untuk menciptakan generasi sehat dan bebas penyakit melalui langkah nyata pencegahan sejak dini. (ef linangkung)
Game Center
Game News
Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime