Polres Bantul Dampingi Panen 10 Hektare Jagung, Petani Dusun Bogem Raih Hasil Fantastis 9,7 Ton per Hektare

KABARJAWA – Suasana di hamparan ladang jagung Dusun Bogem, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Senin (11/8/2025) pagi, berubah menjadi lautan kegembiraan. Deretan tongkol jagung kuning keemasan berdiri gagah, siap dipanen.

Namun, para petani tidak sendirian. Mereka mendapat pendampingan langsung dari jajaran Polres Bantul, sebagai wujud nyata komitmen mendukung Program Asta Cita pemerintah.

Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, memimpin langsung rombongan. Dengan sepatu bot yang mulai belepotan lumpur, ia bersama Kapolsek Pandak, Iptu Ismalyanto, melangkah menyusuri lahan. Mereka menyapa para petani, berbincang hangat, dan ikut menyaksikan setiap proses panen.

“Kegiatan ini merupakan implementasi semangat Polri Presisi sekaligus dukungan kami terhadap visi pemerintah melalui Program Asta Cita. Kami ingin memastikan Polri selalu hadir, memberi rasa aman, dan menyemangati para petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional,” tegas Novita di sela kegiatan.

Di tengah teriknya matahari, suara mesin perontok jagung berpadu dengan tawa lepas petani. Hasil panen kali ini luar biasa, dari lahan seluas 10 hektare, Kelompok Tani Akur Dusun Bogem berhasil meraih produktivitas rata-rata 9,7 ton jagung pipil kering per hektare.

Angka ini bukan hanya membanggakan, tapi juga menjadi bukti nyata kerja keras dan ketekunan petani menjaga produktivitas di tengah tantangan iklim yang tak menentu.

Novita menegaskan Polres Bantul akan terus menjaga suasana kondusif di wilayahnya, sehingga proses produksi dan distribusi hasil pertanian berjalan lancar. Pihaknya ingin para petani fokus bekerja tanpa khawatir akan gangguan keamanan.

“Kalau pangan aman, negara pun kuat,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, yang turut hadir, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini.

Dengan harga jagung pipil kering saat ini yang mencapai Rp5.500 per kilogram, kadar air 18-20 persen, panen ini tentu akan meningkatkan pendapatan petani.

“Kita yakin mampu swasembada jagung,” ungkapnya. (ef linangkung)